Rabu, 01 Mei 2013

CARA PENYETELAN KATUB SEPEDA MOTOR

Kali ini saya mencoba share tentang mesin kendaraan, berdasarkan ilmu yang saya dapat.
bila motor tenaganya berkurang maka setelan klepnya perlu di setel kembali.
- Alat-alat yang perlu disiapkan antara lain:
* Obeng (-) besar
* Kunci T 17 (untuk motor Supra X 125/Karisma)
* Kunci T 14 (untuk motor Supra Fit, Tiger)
* Ring 8-9 (untuk motor tipe bebek)
* Ring 10-11 (untuk motor tipe Sport)
* Ring 17 (untuk motor tipe Sport)
* Ring 24 (untuk motor tipe bebek)
* Fuller gauge 1set
* Valve Adjusting wrech (kunci klep)
- Langkah – langakahnya sebagai berikut :
1. Langkah pertama buka kedua tutup klep (In dan Ex) dengan menggunakan kunci Ring 17(tipe bebek) atau Kunci Ring 24(tipe Sport) atau untuk motor karisma dan supra 125 menggunakkan kunci ring 8.
2. Kemudian posisikan agar kondisi valve bebas atau posisi piston pada Titik Mati Atas (TMA), dengan cara buka tutup magnet pada blok mesin kiri dengan menggunakan Obeng (-) besar (ada 2 buah ), pergunakan kunci Ring 14/17 untuk memutar poros engkol berlawanan dengan jarum jam,
3. Sambil memutar poros engkol, perhatikan pada saat valve In bergerak, lihat pada lubang kecil di blok magnet, posisikan tanda T pada garis lurus di lubang kecil blok magnet,
4. Kemudian pegang dan gerak-gerakkan kedua klep untuk memastikan keduanya sudah dalam posisi bebas (sama – sama longgar),
5. Jika langkah diatas sudah benar, maka lakukan penyetelan valve dengan ukuran untuk tiap-tiap motor sbb:
* Tipe Sport (Tiger,Mega Pro,GL Pro,Phantom) ukuran = 0,10mm (±0,01mm).
* Tipe Bebek (Supra Fit, Grand, Legenda, Supra X, Win, GL 100) ukuran celah klep = 0,05mm (±0,01mm).
* Tipe Bebek (Supra X 125, Karisma, Kirana) ukuran celah klep = 0,03mm (±0,01mm)
* Tipe Matic (Vario) ukuran celah klep ( Klep In : 0,15mm (±0,01mm) Klep Ex : 0,26mm (±0,01mm) )
Selanjutnya kendorkan mur pengikat tappet adjuster (baut stelan klep) dengan menggunakan Ring 8-9 / 10-11,
6. Lalu letakkan Fuller gauge sesuai ukuran celah klep kedalam ujung batang klep, putar tappet adjuster(baut stelan klep) sampai terasa apabila fuller gauge di tarik terasa seret dan apabila didorong tidak bisa,
7. Kemudian keraskan lagi mur stelan klep dan cek ulang hasil stelan klep tadi, sampai hasilnya tepat, (bila fuller gauge terasa ditarik seret dan di dorong tidak bisa),
8. Tutup kembali semua komponen yang tadi dibuka kemudian rasakan hasilnya. .
Semoga ini bisa membantu bagi yang ingin belajar menganalisa dan memperbaiki motor sendiri .
thanks be for.

CARA MENYETEL KATUB MOBIL 4TAK/ 4 SILINDER

CARA MENYETEL KATUP MOBIL 4 TAK / 4 SILINDER

Ada 2 cara :

cara 1 top silinder 1 dan 4.

1.putar pully,coakan pully bagian dalam persis pada angka nol katup timing came dengan catatan rotor menghadap ke busi no 2.katup yang disetel:
katub no 1,2,3,dan 5
katub ex :0,30 mm
          in: :0.20 mm

2.top silinder 4.
       pully diputar 360 derajat / 1 putaran,coakan pully bagian dalam persis pada angka 0,katub yang disetel :
       katub no :4,6,7,dan 8

Cara 2

1.top silinder 1
   coakan pully persis pada angka nol rotor menghadap busi no 2.katup yang disetel katup ex dan in.

2.top silinder 3
   pully diputar 180 derajat,katup yang disetel katup ex dan in

3.top silinder 4
   pully diputar 180 derajat,katup yang disetel katup ex dan in

4.top silinder 2
   pully diputar 180 derajat,katup yang disetel katup ex dan in
   dengan ukuran ex :0,30 mm dan in:0,20 mm.

CARA MENYETEL PLATINA MOBIL

Cara Menyetel Platina Mobil

      Cara menyetel Platina mobil mungkin ada yang lagi browsing dan membutuhkan cara penyetelan platina, dan tentunya untuk global/semua jenis kendaraan.


Kesetiaan menggunakan sistem pengapian konvensional pada mobil sering terjadi pada orang-orang yang belum percaya pada sistem elektronik terutama mereka yang demen banget ama ilmu katon alias konvensional platina yang mudah di stel berulang kali, walau padahal kalau sudah menggunakan sistem pengapian elektronik cukup sekali stel untuk selamanya(jangka waktu yang panjang.


Langkah-langkah penyetelan platina yakni:
1. Top kan mesin silinder 1.
Buka cop delco dan Cara memposisikan top mesin bisa di baca di Cara Mengetahui Top mesin (TDC=Top Dead Center).

2. Posisikan platina pada nok puncak(Nok Delko).

Biasanya saat top posisi ebonit/kaki platina belum mencapai puncak nok delko, jadi tambah putaran mesin untuk mencapai posisi puncak nok delko.

3. Kendorkan Baut pengikat platina.

Pengendoran baut platina jangan terlalu kendor, cukup setengah putaran atau sperempat putaran saja.

4. Stel platina sesuai spesifikasi mobil.

Pergunakan obeng minus untuk menyetel platina, tiap2 delko sudah dilengkapi tempat untuk menyetel celah platina(berupa nok/coakan), (stel dengan celah 0.45mm).

5. Finishing.

Kencangkan baut platina dan pasang kembali cop delco

6. Stel saat pengapian menggunakan Timing Light.

Penyetelan Saat pengapian penting untuk mencapai hasil maksimal tuneup mesin.

FUNGSI DAN CARA KERJA KARBURATOR

Karburator merupakan bagian dari mesin yang bertugas dalam sistem pengabutan(pemasukan bahan bakar ke dalam silinder). Untuk itu fungsi dari karburator antara lain:
  1. Untuk mengatur udara dan bahan bakar ke dalam saluran isap.
  2. Untuk mengatur perbandingan bahan bakar-udara pada berbagai beban kecepatan motor.
  3. Mencampur bahan bakar dan udara secara merata.
Proses pemasukan bahan bakar kedalam silinder dinamakan karburasi. Sedangkan alat yang elakukan nya dinamakn karburator. Berikut akan dijelaskan satu per satu bagian dari karburator beserta fungsinya:
1. Mangkok karburator(float chamber)
Berfungsi sebagai penyimpan bahan bakar sementara sebelum digunakan.
2. Klep/jarum pelampung(floater valve)
Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam mangkuk karburator.
3. Pelampung(floater)
Berfungsi mengatur bahan bakar agar tetap pada mangkuk karburator.
4. Skep/katup gas(throtle valve)
Berfungsi mengatur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder.
5. Pemancar jarum(main nozzle/needle jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor di gas, besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.
6. Jarum skep/jarum gas(Needle jet)
Berfungsi mengaturbesarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle pada waktu motor di gas.
7. Pemancar besar(main jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar ketika motor di gas penuh(tinggi)
8. Pemancar kecil/stationer(slow jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu lamsam/stationer.
9. Sekrup gas/baut gas(trhottle screw)
Berfungsi menyetel posisi skep sebelum di gas.
10.Sekrup udara/baut udara(air screw)
Berfungsi mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bahan bakar,
11. Katup cuk(choke valve)
Berfungsi menutup udala luar yang akan masuk ke dalam karburator sehingga gas menjadi kaya, digunakan pada waktu start.
Cara kerja dari karburator dimulai pada saat mesin dihidupkan. Saat mesin hidup, mesin mengisap udara luar masuk melalui karburator. Karena kecepatan udara yang memasuki spuyer kecil, maka tekanan udara di permukaan saluran masuk rendah. Sehingga bahan bakar yang memancar melalui spuyer kecil.campuran bahan bakar dan udara akan menghasilkan gas yang nantinya akan dibakar di dalam silinder.

CARA KERJA DISTRIBUTOR


Tugas-nya adalah :
mengarahkan tegangan tinggi dari koil ke masing2 busi - mendistribusikan tegangan tinggi ke busi, ada 2 macam :
1. Point Contact - mengunakan platina sebagai pemutus tegangan tinggi-nya
2. Point Contactless - menggunakan komponen elektronika atau dikenal dengan system CDI dan sudah tidak menggunakan platina lagi(karena permukaan platina lama-kelamaan akan berlubang, mengakibatkan pengapian kurang sempurna).

letak dan posisi Distributor pada mesin SOHC :



sedangkan pada mesin DOHC :



bagaimana bentuk mesin yang sudah menerapkan sistem distributorless(tanpa distributor)?
jawaban-nya ya spt mesin kendaraan A/X kita, karena gambar mesin A/X tertutupi box filter, maka saya ambil contoh gambar mesin lain spt dibawah ini



jadi praktis alat yang namanya distributor(delco) sudah tidak menempel lagi di kendaraan yang menerapkan system distributorless ignition system.

semoga dengan penjelasan ini sudah tahu detail permasalahan yang akan kita bahas  hmmm, sekarang ke topik utama, bagaimana cara kerja sistem pengapian tanpa distributor tsb?(distributorless ignition system)

Gambar pengapian yang terjadi pada mesin, sama saja untuk yang menggunakan distributor maupun tanpa distributor :



Pedoman Utama pengapian pada mesin 4 silinder adalah(menurut saya aja lho ya, nggak sesuai aturan teori teknik) :
1. mesin 4 silinder untuk silinder 1 dan 4, 2 dan 3 selalu bergerak berbarengan naik turun-nya(spt gambar).
2. urutan pengapian mesin 4 silinder adalah 1-3-4-2
3. pengapian dapat terjadi apabila :
    a. posisi silinder naik ke atas(mendekati titik mati atas).
    b. katub masuk dan katub buang pada posisi tertutup rapat.
    c. ada-nya BBM yang dimampat-kan.
    d. adanya percikan bunga api pada busi.

pada kendaraan yang masih menggunakan distributor, sistem pengapian-nya tidak se-rumit distributorless, hal ini dikarenakan :
distributor yang membagi pengapian berhubungan langsung dengan as camshaft, timing pengapian langsung oleh putaran camshaft itu sendiri yang menggerakaan rood distributor.
Jadi praktis pada kendaraan yg menggunakan distributor ECU hanya membaca :
- putaran mesin
- mengatur waktu injeksi BBM
- membaca bukaan throtle(bejekan gas)
- membaca sensor suhu, kecepatan, gear position presneling, AC, stop lamp, reservoir power steering, minyak rem dll.
kevacumman kendaraan terkadang masih dinamis-mekanik(belum dinamis electric spt. MAP sensor) mengunakan vaccum plate pada distributor.

Sensor yang berperan penuh dalam pengapian adalah CKP(Crankcase Position) dan CMP(Camshaft Position) Sensor.
Tugas sensor CKP adalah:
membaca posisi dari silinder no 1 dan 4, apakah sudah berada pada posisi Titik Mati Atas(Top Dead Center), memberikan masukan ECU unt. menentukan waktu injeksi dan pengapian.
Tugas sensor CMP adalah:
membaca bukaan dari katub intake dan katub exhaust kendaraan, memberikan masukan ECU unt. mengawali pengapian dari silinder nomor 1 terlebih dahulu sesuai dengan urutan 1-3-4-2.

jadi pada saat kendaraan pertama kali start ECU masih belum tahu posisi silinder mana yang akan diaktifkan pengapian-nya, ECU bisa inisialisasi pengapian setelah menemukan titik awal TDC(sensor CKP) dan posisi katup(sensor CMP).

Berdasarkan literatur yang saya dapat bahwa plat signal unt. CMP terdiri dari 3 gigi dan plat signal unt. CKP adalah 30(36 dikurangi 6) gigi, beserta referensi signal CKP dan CMP maka saya menarik kesimpulan signaling CMP, CKP dan Spark Ignition Order adalah berdasarkan graphic dibawah ini :



dimana :
CH1 dari oscilloscope adalah CMP Signal
CH2 dari oscilloscope adalah CKP Signal

Ignition order spark adalah busi yang meletup 1-3-4-2 beserta derajad active putaran mesin-nya(biasanya dimajuin dikit2 by ECU atau vacum advancer)
ex:
busi 1 (0' maju dikit, atau sebelum 0')
busi 3 (180' maju dikit atau sebelum 180')
busi 4 (360' maju dikit atau sebelum 360')
busi 2 (540' maju dikit atau sebelum 540')
maju dikit-nya tergantung kondisi RPM mesin, semakin tinggi RPM-nya semakin banyak sudut maju-nya

KOMPONEN KOMPONEN YANG TERDAPAT PADA MESIN MOBIL

Karburator (Carburetor)

Komponen ini berfungsi sebagai pencampuran bahan bakar dengan oksigen. Karburator terbagi atas dua jenis utama; karburator duduk (down draft) dan karburator tidur (side draft). Posisi karburator berada pada sisi blok silinder di atas intake manifold.

Injector

Pada mobil masa kini komponen karburator digantikan injector. Prinsip kerjanya masih sama, sebagai penyuntik bahan bakar ke ruang bakar. Hanya, proses penyuntikan bahan bakar yang dilakukan injector tidak lagi dipicu tuas pengikat seperti pada karburator. Pada injector, besarnya suplai bahan bakar yang disuntik ke ruang bakar diatur dengan computer. Hal ini membuat perbandingan udara dan bahan bakar menjadi lebih proporsional sesuai kebutuhan performa mesin. Posisi injector sama dengan seperti karburator, di samping blok silinder, tepat berada di atas intake manifold.

Pompa Bensin

Komponen ini sering disebut membrane- bila digerakkan secara mekanik atau rotak, bila digerakkan secara elektrik. Komponen ini berfungsi sebagai pemompa bahan bakar dari tangki sebelum masuk ke karburator atau injector. Posisi pompa bensin menempel dekat karburator atau injector.

Intake Manifold

Dalam alih bahasa teknis komponen ini lazim disebut saluran masuk. Fungsi intake manifold pada mesin injeksi mengantarkan udara. Sementara pada mesin karburator perannya sebagai penghantar udara yang bercampur kabut BBM. Bentuk intake manifold berupa pipa tabung. Jumlahnya bergantung silinder (mesin 4 silinder mempunyai empat intake manifold). Sebagai catatan, di titik pertemuan intake manifold terdapat dudukan karburator.

Knalpot

Knalpot merupakan erosi kata dari Canal Port. Knalpot atau Canal Port terbagi atas tiga komponen utama, header(pipa saluran yang menempel pada blok mesin), muffler (tabung penyaring di tengah pipa Canal Port di bawah bodi), dan tail pipe (pipa ujung Canal Port). Canal Port berfungsi utama sebagai pembuang sisa bahan bakar. Kebocoran pada Canal Port mengakibatkan performa mesin bisa terhambat.

Busi (Spark Plugs)

Piranti ini bertugas sebagai pemantik api di dalam ruang bakar. Pada mobil modern, kinerja busi dikontrol CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sedangkan pada mobil-mobil lama proses pengapian dikontrol platina. Arus listrik yang diubah busi menjadi percikan api berasal dari coil yang didistribusikan distributor melalui Kabel busi.

Distributor

Distributor memiliki kapasitas layaknya generator pembangkit tegangan listrik. Rotor yang berada di dalam distributor digerakkan oleh camshaft atau jackshaft. Sementara pada mesin horizontal, pergerakan rotor berasal dari bagian belakang overhead camshaft. Pada mesin berkonfigurasi V atau horizontal opposed (boxer), posisi distributor mengarah vertical, atau sedikit miring.

Koil

Koil punya peran layaknya batu battery. Susunan dalam coil hampir mirip dengan batu battery. Hanya sedikit lebih kompleks, seperti terdapat iron core, kumparan pada kedua sisi iron core (secondary winding), dan kutub positif (+) serta negatif (-). Tegangan listrik yang dihasilkan kumparan (lilitan kawat tembaga) berasal dari setrum accu. Dari koil tegangan listrik kemudian disalurkan ke distributor yang kemudian oleh Kabel-kabel businya disebarkan kembali ke tiap-tiap busi.

Radiator

Komponen berbentuk kotak ini berdiri di depan blok mesin. Di belakang grille depan. Radiator perlu diisi air karena berfungsi sebagai pendingin mesin. Kipas yang berada di radiator berguna menghisap udara dari luar agar masuk ke kisi-kisi radiator.

Saringan Udara (Air Filter)

Paling mudah mengetahui posisi saringan udara karena posisinya berada di atas blok mesin. Terdapat corong udara di saringan udara. Sementara di dalam saringan udara terdapat sekat-sekat berupa filter. Filter udara inilah yang biasa dibersihkan agar pasokan udara ke karburator pada mesin injection langsung masuk ruang bakar lebih bersih.

Transmisi

Tuas Transmisi

Tuas transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat percepatan laju mobil. Posisi tuas perpindahan gear ini berada pada center console, atau dihimpit kedua bangku depan. Meski begitu, pada beberapa mobil ada yang menaruhnya di belakang lingkar kemudi. Cara mengoperasikan tuas transmisi model manual tentu berbeda dengan otomatis.

Transmisi Manual

Sistem operasional transmisi model manual mengandalkan plat kopling sebagai pengatur kecepatan putaran mesin pada flywheel dengan poros transmisi.

Transmisi Otomatis

Prinsip kerjanya hampir sama dengan manual. Hanya pergerakan plat kopling dikendalikan torque converter secara hidrolik, dibantu oli ATF (Automatic Fluid Transmission).

Kopling (Clutch)

Komponen kopling berbentuk piringan. Materialnya terbuat dari asbes atau komposit. Mekanisme kerja kopling dipicu pegas sebagai pemisah putaran mesin sementara sebelum gear transmisi berpindah.

Rumah Kopling atau Dekrup (Clutch Cover)

Bentuknya menyerupai cetakan kue bolu. Di depan rumah kopling terdapat sebilah komponen berbentuk cakram dengan pilah-pilah plat menyerupai pancaran sinar matahari (spring finger). Di dalam rumah kopling juga bersembunyi plat Kopling. Adapun fungsi spring finger untuk membantu pegas kopling saat pedal kopling dipijak.

Diafragma

Kebanyakan mekanik menyebutnya sebagai “drek laher”. Piranti ini bertugas menjaga putaran transmisi agar seirama dengan putaran mesin supaya tenaga mesin tersalurkan dengan baik. Pada diafragma terdapat pula bandul dan penyesuai jarak kopling dengan flywheel.

Synchromesh

Terdiri dari susunan roda gear. Komponen ini bertugas memindahkan jalur roda gear ketika pergantian tingkat percepatan (pindah gear) Synchromesh terdapat di dalam gear box terendam oli.

Kabel Kopling (Cable Operated Clutch)

Fungsi Kabel kopling menarik bandul kopling (release rork), sehingga secara mekanisme plat kopling tertekan, Kabel plat kopling bisa dilihat di belakang pedal kopling. Pada beberapa mobil-mobil terbaru, system Kabel kopling diganti selang dengan mekanisme hidrolik.

Tiptronic

Sistem transmisi model baru di mana transmisi manual dan otomatis digabungkan menjadi satu. Kerusakan pada system triptronic kebanyakan berasal dari system computer.

Sequential

Model transmisi dengan metode perpindahan tingkat percepatan berurutan ke depan. Lazimnya di aplikasi pada mobil-mobil sport.

Kemudi

Tie Rod

Fungsi tie rod untuk menggeser arah roda. Secara mekanis pergerakan didorong putaran lingkar kemudi. Posisi tie rod berada di belakang roda dekat lengan ayun (wishbone). Secara fisik bentuknya seperti pipa besi dengan salah satu ujungnya terhubung dengan ball joint. Bila arah roda sudah tidak sesuai dengan pergerakan lingkar kemudi permasalahan utama terletak pada tie rod. Susunan tie rod set berupa tie rod dan long tie rod.

Balljoint

Bisa dikatakan punya fungsi sebagai engsel pergeseran roda depan. Bagian ini mudah mengalami kerusakan apabila velg serta roda diganti di luar ketentuan teknis masing-masing mobil.

Power-Assisted Steering (Powersteering)

Peran powersteering untuk meringankan putaran lingkar kemudi yang menggerakkan arah roda, terutama ketika mobil sedang maneuver lambat atau saat parker. Bila lingkar kemudi berat digerakkan, kemungkinan mengalami kebocoran, sehingga tekanan oli di dalamnya melemah.

Rack & Pinion

Rack adalah roda vertical yang terhubung langsung dengan poros stir. Adapun pinion merupakan gear horizontal pada poros penarik roda arah roda. Kedua komponen itu berada di dalam rumah stir (steering housing). Kerusakan rack and pinion mengakibatkan kemudi sulit digerakkan.

Gigi Cacing (Worm Gear)

Karena bentuk melingkar menyerupai cacing, maka worm gear kerap disebut dengan gigi cacing. Posisi worm gear berada pada poros setir. Adapun fungsinya sebagai pendukung kinerja rack and pinion. Worm steering juga berfungsi untuk membatasi pergeseran arah roda.

Rem

Rem Tromol (Drum Brake)

Rem tromol memiliki cover berbentuk seperti cetakan kue bolu. Di dalam cover tromol terdapat sepasang sepatu rem (brake shoe) Mekanisme penghentian roda dilakukan dengan mengembangkan kedua brake shoe, sehingga menghimpit dinding bagian dalam cover tromol. Adapun komponen yang memicu mengembangnya kedua brake shoe, yaitu putaran batang pengungkit (brake shoe floating cam). Pada intinya, gaya menghimpit rem tromol dipicu gerak hidrolik atau pneumatic. Umumnya rem tromol diaplikasikan pada kedua roda bagian belakang.

Rem Cakram (Disc Brake)

Seperti sebutannya, rem cakram ditandai dengan lempengan besi berbentuk piringan atau cakram. Fungsi cakram sama seperti tromol, yaitu bagian yang dihimpit. Adapun piranti yang menghimpit cakram disebut brake pad. Brake pad bekerja karena dorongan oli secara hidrolik dari brake caliper. Pada intinya, gaya menghimpit rem cakram dipicu gerak hidrolik atau pneumatic. Rem cakram kebanyakan diaplikasikan pada kedua roda bagian depan.

Brake Pad dan Brake Shoes

Brake pad merupakan kampas rem bagian depan yang digunakan untuk menghimpit cakram. Brake shoes adalah kampas rem yang dipakai untuk menekan dinding bagian dalam tromol. Material kampas rem terbuat dari metal komposit atau karbon. Suara berdecit dari partikel debu metal yang berada di permukaan kampas rem.

Master Rem

Master tem adalah komponen paling vital pada rem. Pada rem model tromol fungsi master rem mendorong secara hidrolik brake shoe floating cam agar mengungkit kedua brake shoe. Sementara pada rem model cakram fungsinya menekan minyak rem agar masuk ke brake kaliper. Pergerakan master rem juga dipicu tekanan minyak rem secara hidrolik dari booster rem. Kerusakan master rem mengakibatkan rem tidak berfungsi. Posisi master rem dapat dilihat di balik roda.

Booster Rem

Bentuknya seperti tabung dan diletakkan di dalam kap mesin, menempel pada firewall (dinding pembatas ruang mesin dan kabin). Komponen utamanya terdiri dari karet rem (rubber seal) dan piston utama (main piston). Fungsi booster rem sebagai pemompa minyak rem ke master rem. Kerusakan pada piston booster rem mengakibatkan suplai minyak rem ke master rem terhambat, sehingga cengkeraman rem akan melemah dan pijakan pada pedal rem cenderung berat (bila rubber seal sobek ataupun mengeras.

ABS (Antilock Braking System)

ABS dibuat untuk mencegah roda mengunci saat pengereman. Pada system ABS terdapat pompa rem tambahkan yang dikontrol secara elektromekanik. Fungsi pompa rem tambahan itu adalah mengatur distribusi tekanan hidrolik dan volume minyak rem ke master rem. Komponen pompa ABS berada di antara booster rem dan master rem, menempel pada firewall.

EBD (Electronic Brake Distributor)

Fungsi EBD adalah membagi porsi pengereman pada tiap-tiap roda sesuai kebutuhan pada kondisi jalan serta kecepatan laju mobil. Cara kerjanya hampir sama dengan ABS. Hanya, perangkat EBD dilengkapi sensor tambahan guna mengontrol bobot pengereman yang dibutuhkan tiap-tiap roda. Komponen EBD berada pada master rem di masing-masing roda.

Caliper

Terbagi atas tiga bagian utama, seal rem, piston dan bodi. Seal berfungsi mencegah minyak merembes ke brake pad. Piston bertugas mendorong kampas rem agar mengembang (pada system tem tromol) ataupun menjepit (pada system rem cakram). Letak piston di dalam bodi master rem. Untuk satu master rem terdiri dari dua piston atau lebih. Jumlahnya bergantung Seberapa banyak kampas rem yang digunakan. Bila piston berkarat dapat mengakibatkan kampas rem mengunci. Akibatnya, kampas rem akan menempel terus pada tromol atau cakram.

Bleed Crew

Blew crew merupakan baut berongga pada master rem untuk membuang angin. Masuknya angin di dalam master rem akibat pengaruh gelembung-gelembung udara saat minyak rem dituangkan ke dalam tabung reservoir. Pada mobil tertentu, terdapat sensor indicator guna menginformasikan besarnya tekanan minyak rem (fluid pressure). Sensor akan menghidupkan lampu pada panel instrument ketika tekanan minyak rem tidak sesuai.

Rem Tangan (Hand Brake)

Mekanisme rem tangan terpisah dari system rem utama. Seluruh porsi pengeremannya diberikan untuk roda belakang. Pergerakan rem tangan dipicu Kabel sebagai penarik secondary piston rem bagian belakang. Pada pangkal tuas rem tangan terdapat plat bulat bergerigi untuk mengatur jarak tarikan rem yang lebih ideal (high adjuster plate