Sabtu, 13 April 2013

sejarah sistem injeksi

Sejarah percobaan sistem injeksi pada motor bensin

Sejak robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi diesel putaran tinggi pada tahun 1922-1927, maka dimulailah percobaan – percobaan pompa injeksi pada motor berbahan bakar bensin. Pada mulanya pompa injeksi pada motor bensin di coba langsung disemprotkan ke ruang bakar seperti halnya pada mesin motor diesel.

Kesulitan yang terjadi pada penyemprotan langsung ke ruang bakar pada motor bensin adalah pada saat posisi mesin dalam keadaan dingin, karena bensin sulit menguap karena temperatur rendah. Akibatnya bensin akan mengalir ke ruang poros engkol melewati celah ring piston. Tetapi apabila mesin motor telah panas masalah ini tidak ada lagi.

Untuk mengatasi masalah diatas, maka penyemprotan langsung pada ruang bakar diganti dengan penyemprotan pada saluran masuk (intake manifold). Elemen pompa injeksi pun diberi pendinginan sendiri dan dibantu oleh pendinginan langsung oleh bensin di dalam tangki. Berbeda dengan sistem pompa solar yang medapatkan pelumasan dan pendinginan dari bahan bakar solar itu sendiri. Sehingga pompa bensin pada sistem injeksi pada mesin motor bensin lebih rumit pembuatan konstruksi elemennya yang mengakibatkan mahalnya harga produksi.

Selain diaplikasi pada motor otto 4 langkah, injeksi bahan bakar juga diaplikasi pada motor 2 tak dan motor rotari (wankel).

Prinsip dasar sistem injkesi bahan bakar bensin mulai dipergunakan pada tahun 1960-an dan industri mobil pertama kali mamakai sistem injeksi D (D-Jetronik) pada tahun 1967. Dan setelah 1973 perkembangan injkesi bahan bakar pada mesin motor bensin sangat pesat. Mulai dari sistem injeksi K (K-Jetronik), Injeksi KE, Injeksi L-Jetronik (EPI/EFI) sampai teknologi terbaru yang dimiliki SUZUKI yaitu DCP-I.

Anda pasti bingung dengan istilah – istilah diatas, baik saya akan coba ulas satu – persatu:

Injeksi K (K-jetronik): berasal dari kata “kontinuer lich” yang artinya adalah kontinyu atau terus menerus dan bekerja secara mekanis. Cara kerja injektor K sebagai berikut: Injektor membuka / menyemprot terus menerus dengan tekanan tertentu.

Injeksi KE, cara kerja injeksi KE sama halnya dengan injeksi K. Tetapi debit atau volume bahan bakar bensin yang di semprotkan sudah diatur oleh unit pengontrol elektronis. Jadi injeksi KE adalah perpaduan mekanis dan elektronis.

Injeksi L (L– Jetronik) juga sering disebut dengan EFI atau EPI, L sendiri diambil dari kata “Luft” yang artinya udara. Jadi Volume udara yang dihisap oleh piston diruang bakar diukur dan diinformasikan ke unit pengontrol elektronik (ECM/ECU). Cara kerjanya adalah injektor membuka secara elektromagnetis di bawah kendali ECM/ECU.








KE - Jetronik

















L - Jetronik











K - Jetronik





Tidak ada komentar:

Posting Komentar